Tuesday, September 17, 2013

Pro-Kontra Flat Design


Assalamu'alaikum :)
Oke, jadi hari ini gue pengin bahas suatu hal yang lumayan bikin Saya mengernyitkan dahi sejak lama. Yaitu tentang flat design dengan segala pro-kontra nya. Ya, dunia desain juga gak lepas dari pro dan kontra. Jadi, langsung aja kita mulai ya.. :)

Apa itu Flat Design?

Salah satu desain rasa "Flat", karya Seevi.
Flat design adalah style desain yang berkarakter minimalis, menggunakan warna terang tapi kalem dan menggunakan tipografi yang tebal. flat design tidak menggunakan embel-embel seperti bevels, bayangan, gradasi warna dan tekstur. Ya, pokoknya flat design gak berusaha untuk tampil seperti wujud yang nyata (3D).

Flat design sering ditemui di tampilan website dan apps. flat design booming ketika Windows 8 muncul, walau kenyataanya, Google dan Facebook telah menggunakan flat design jauh sebelum Windows 8 lahir.

Kenapa Flat Design disukai?

Beberapa sumber berpendapat bahwa flat design bisa menyampaikan konten pesan dengan baik. Ini terjadi karena tampilan yang minimalis, sehingga audience yang melihat tidak akan terganggu dengan beberapa element desain yang memang tidak diperlukan.

Kenapa Flat Design dibenci?

Ini terjadi karena flat design tidak menggunakan beberapa komponen desain seperti tekstur, bayangan dan juga tidak tidak berusaha tampil "real". Beberapa orang juga menganggap bahwa flat design itu membosankan.

Tidak harus ada perdebatan

Ya, memang tidak harus ada perdebatan, karena ini hanya masalah selera. Setiap orang punya "takarannya" sendiri dalam menikmati sebuah desain. Ini sama seperti trend sebuah rambut, jaman dulu mungkin lagi trend rambut gondrong untuk para lelaki, namun sekarang justru rambut pendeklah yang digemari.

Boleh saja tidak menyukai flat design, tapi ingat jangan sampai hal seperti itu membuat kita terlalu idealis. Bagaimana jika kedepannya mendapat klien yang ingin sebuah flat design sementara kita tidak suka? Masa harus ditolak? :)

Bagi yang menyukai flat design pun juga sama, jangan sembarangan menggunakan flat design pada sebuah desain.

Penggunaan flat design harus juga dipikirkan dari segi fungsi, dan beberapa problem yang mungkin hanya bisa diselesaikan jika menggunakan flat design. Jika memang fungsi flat design tidak cocok dengan proyek desain yang sedang dikerjakan, ya jangan digunakan.

Jadi, perdebatan tentang masalah ini memang tidak seharusnya ada.

Terakhir, suka ataupun tidak suka, flat design sudah menjadi bagian dari sejarah perjalanan desain. :)

Btw, kalau Saya sih suka-suka aja sama flat design :)

20 comments:

  1. pro-kontra pasti muncul dari sebuah desain, yang terpenting sih pesan yg termuat harus muncul, tersampaikan kepada konsumen

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Karena kalau kata Steve Jobs, desain itu tentang fungsinya, apakah desain yang dibuat dapat bekerja dengan baik (dalam hal ini penyampaian pesannya) :)

      Delete
  2. flat design...lebih asyik deh, karena terkesan simple, mudi dan sederhana...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. iya, setuju. Lebih asyik karena warnanya yg bright gitu ya :)

      Delete
  3. kalau saya sepertinya lebih menyukai flat design mas :)
    pokoknya suka yg simple tapi elegant

    ReplyDelete
  4. saya suka flat design, flat design memang terlihat inovatif dan kreatif, tapi memang tak salah juga kalo orang tak menyukainya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya, di artikel ini juga saya gak menyalahkan orang yg tidak suka kok. Cuma yg jadi bingung, kenapa harus ada perdebatan soal suka dan tidak :)

      Delete
  5. buat saya sih relatif mas, yang sua flat monggo yang g suka yah silakan seng penteng g uleh jotos2an

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya dong. Jangan jotos2an deh. Ini kan cuma masalah selera :)

      Delete
  6. Great article~ Kebetulan nih Google ikutan re-branding logo seperti yahoo! tapi dirombak jadi flat design. Lebih prefer yang dulu apa yang sekarang? Geetha pribadi jujur dua-duanya sama bagus cuma rasanya lebih 'powerful' yang dulu. Mungkin udah jadi ciri khas kali yes?

    tipsGraphDesign.com
    twitter.com/tipsGraphDesign
    facebook.com/tipsGraphDesign

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wess.. ada Geetha mampir :)
      Iya, Geeth, setuju. Terutama Yahoo! sih. Kayaknya logo yg gak "Yahoo!" banget. :)
      Iya, susah sih kalau udah jadi ciri khas. Ya semoga aja sih mereka udah hitung2an, biar gak rugi di masa depan hanya karena re-branding logo :)

      Delete
  7. waalaikumsalam .. :)
    sebenarnya kalo menurut saya sih, semua tergantung selera pembaca ya..
    jadi memang gak bisa semua orang harus suka dengan flat design atau gak..
    tapi kalo aku pribadi simple is perfect.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya, Saya juga gak permasalahin suka atau tidak kok, udah Saya tulis jelas di blog ini :)
      Cuma yg jadi permasalahan, kenapa masalah selera harus ada debat2an? Malah Saya pernah nemuin loh fanpage FB tentang anti flat design. Aneh ya? Iya, Saya juga bingung :p

      Hehe, kalau "simple is perfect" berarti flat design kayaknya cocok buat Cupit :)

      Delete
    2. wuih mainstream banget kalo sampai bikin fan page kayak gitu ya?? :O
      tak terbayangkan ah..
      padahal ga bisa dipaksain tuh soal rasa.. D:

      Delete
  8. Kalo saya si lumayan suka aja.. ga terlalu banget2

    ReplyDelete
  9. Sama. Saya juga lebih suka sama flat design. Memang design itu masalah selera, jadi tak usah diperdebatkan. :)

    ReplyDelete
  10. Aku suka flat design, tapi...ya itu. Ga semua project bisa dibikin flat.
    Terus, kadang juga ada beberapa klien yang belum tau atau emang ga selera sama desain yang flat.
    "Ga terlalu simple nih desainnya? Coba tambah foto orang lagi begini, begitu,blablabla"

    "Itu pinggir-pinggirnya apa ga terlalu kosong? Coba tambah tribal, floral, blablabla."

    "Kayaknya ini warnya terlalu pucat nih."

    Duh.

    ReplyDelete
  11. Kalo saya suka yang simple simple...Flat, terlihat lebih minimalis.
    Salam

    ReplyDelete
  12. 10 tahun berlalu, sampai sekarang saya termasuk orang yang masih setia dengan flat design.

    ReplyDelete